Mesir bergejolak. Ribuan orang turun ke jalan, berdemo menuntut penguasa yang telah memimpin negeri firaun itu selama 30 tahun. Tank – tank tentara berkeliling kota mencari gerombolan warga yang menuntut keadilan dan perubahan. Para polisi dan penjaga keamanan Negara berbondong – bonding melawan para pengunjuk rasa yang merupakan warga sipil.
Ada apa sebenarnya ? Mungkin sebagian pembaca telah mengetahui krisis yang melanda Negara piramida itu. Ya, ini persis seperti gambaran peristiwa yang terjadi Negara kita beberapa tahun silam. Mungkin masih terlintas di pikiran anda tentang masa lalu Negara kita yang kelam itu. Peristiwa yang dimulai ketika para mahasiswa di seluruh penjuru Negara kita berdemo menuntut turunnya rezim yang 32 tahun memimpin negara. Mereka menuntut perubahan dan keadilan hokum. Reformasi. Ya, mereka menuntut reformasi. Reformasi dari kekuasaan. Reformasi ekonomi. Reformasi bagi sebuah Negara yang telah diperjuangkan selama berabad – abad oleh para pahlawan. Semua rakyat menginginkan itu. Terbukti, ribuan rakyat Indonesia yang kebanyakan dipadati oleh para mahasiswa turun ke jalan – jalan. Ibukota penuh dengan lautan manusia. Penjarahan dimana – mana. Teriakan tangis bisu orang – orang yang hilang di telan massa. Sungguh pergolakan Negara yang walau telah merdeka, masih tetap berjuang demi keutuhan Negara tercinta.
Lalu, apakah reformasi itu telah didapatkan.
Belum. Walau para rakyat telah menggulingkan kekuasaan yang kuat, mereka masih belum mendapatkan sepenuhnya keinginan mereka. Ya, rakyat masih mengharapkan keadilan atas hak – hak mereka. Hak – hak orang miskin atas orang kaya. Hak anak – anak atas pendidikan mereka sebagai calon penerus perjuangan bangsa. Hak – hak rakyat atas janji para pemerintah yang mereka pilih karna janji akan mensejahterakan mereka. Dan banyak harapan rakyat atas apa yang berhak buat mereka.
Namun, Negara takkan berubah bila rakyatnya tak melakukan perubahan. Itulah yang kini diperjuangkan rakyat Mesir dan rakyat Negara kita kini.